Pada kedalaman 27 m, penyelam akan melalui sebuah kawasan air tawar dengan pandangan yang jelas sebelum ‘sungai’ berkabus muncul di dasarnya. Sejurus berada di kawasan tersebut, penyelam akan merasa pengalaman seperti sedang berada di tengah-tengah kawasan hutan...
Kabus tersebut adalah lapisan tebal hidrogen sulfida yang terhasil daripada pertembungan antara air tawar di bahagian permukaan gua tersebut dan sebahagian air masin di sekitarnya. Menurut BookYourDrive, sebatian kimia biasanya terhasil apabila berlaku pecahan bahan organik bakteria berikutan ketiadaan oksigen di sekitarnya.
Namun begitu kebenarannya Al-Quran telah membuktikan tentang sungai di dasar laut itu...
Seorang ilmuwan asal Prancis bernama Jaques Yves Cousteau menemukan air tawar yang mengalir di antara air laut yang asin di dasar lautan. Para ahli menyebut fenomena ini sebagai lapisan Hidrogen Sulfida, karena air yang mengalir di sungai dasar laut ini memiliki rasa air tawar. Selain itu sungai dasar laut ini ditumbuhi daun-daunan dan pohon.
Fenomena ini sudah disebutkan dalam Al Quran "Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus," (QS Al Furqan: 53). http://taotauajer.blogspot.my/
0 comments:
Post a Comment